Selasa, 09 Januari 2018

Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak Hari Kedua

Presentasi untuk hari kedua ini diawali dengan data kasus perceraian di Indonesia, lebih dari 10 persen rumah tangga berakhir dengan perpisahan menyakitkan.
Penyebab perceraian banyak hal, mulai dari selingkuh, ketidak harmonisan, sampai karena persoalan ekonomi. Selain itu juga, ada data kasus pelecehan seksual. Dalam enam tahun terakhir, ada lebih dari 1.500 kasus dilaporkan, di mana 227 merupakan kasus pelecehan seksual dan 128 kasus pelecehan sosial pada perempuan. Dan tidak ketinggalan juga, dipaparkan maraknya pornografi dan represifitas seks yang kerapkali melahirkan penyimpangan seks (LGBT dan perilaku seks menyimpang) dan akhirnya berperan sebagai promoter peradaban.
Salah satu penyebab kejadian-kejadian tersebut adalah fitrah seksualitas yg tidak berkembang, dimana yg paling berperan dalam perkembangan fitrah seksualitas anak adalah KITA. ORANG TUA.

Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai pada pendidikan fitrah seksualitas.

1. Membuat anak mengerti tentang identitas seksualnya.
Indikatornya :
Anak bisa memahami bahwa dia itu laki-laki ataupun perempuan.

Anak sudah harus bisa memastikan identitas seksualnya sejak berusia tiga tahun.

Orangtua mengenalkan organ seksual yang dimiliki oleh anak. Ada baiknya dikenalkan dengan nama ilmiahnya, misalnya vagina pada perempuan atau penis pada laki-laki.

2. Mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya.
Anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya. Seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak.

3. Mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual.
Ketika anak sudah lancar berbicara dan mulai beraktivitas dengan teman-temannya di luar rumah, maka orangtua perlu mengajarkan tentang area pribadi tubuhnya. Area pribadi tubuh adalah bagian tubuh yang tidak boleh dipegang oleh orang lain, kecuali untuk pemeriksaan atau untuk dibersihkan.
Hanya orangtua ataupun dokter yang boleh memegang area pribadi ini.
Ada empat area pribadi yaitu anus, kemaluan, payudara dan mulut.
Dengan demikian anak akan waspada kepada pihak-pihak yang akan melakukan kejahatan seksual padanya.

Adapun ide media pembelajaran untuk mendidik fitrah seksualitas anak dishare dalam presentasi tersebut. Salah satu diantaranya adalah kita bisa mengenalkan perbedaan laki2 dan perempuan dg games, flash card. Selain itu juga bisa mewarnai gambar laki-laki dan perempuan. Saat proses mewarnai, kita jelaskan perbedaan laki-laki dan perempuan dari segi fisik dan peran.

Demikian hasil review presentasi hari kedua.

Bagi saya pribadi, melihat aneka kejadian yang dipaparkan di atas membuat saya semakin meyakini bahwa tugas orang tua tidak hanya membesarkan anak tapi juga mendidik anak, salah satu diantaranya mendidik fitrah seksualitasnya sejak dini. Dan sebagai ibu rumah tangga, tidak ada kata "jenuh", "bosen", apalagi "nganggur" karena tugas mendidik anak banyaaakkk sekali, ada di depan mata, dan harus segera "dicicil".



#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak

0 komentar:

Posting Komentar

.

 
Serba Serbi Coretan Faza Gamsahamnida Blogger Template