Jumat, 12 Januari 2018

Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak Hari Kelima

Poin penting dalam pemaparan dari kelompok 5 adalah terkait dengan pemaparan fitrah ayah bunda dan cara mengembangkan fitrah seksualitas di usia pra latih yang dibahas cukup rinci dalam presentasi kemarin.

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan perempuan atau laki-laki, tidak ada yang lainnya. Fitrah kelelakian bagi anak lelaki berbeda dengan fitrah keperempuanan pada anak perempuan.  Fitrah kelelakian akan berkembang menjadi fitrah keayahan,  sedangkan fitrah perempuan akan berkembang menjadi fitrah kebundaan.

Fitrah ayah dan fitrah bunda adalah karakter-karakter yang Allah lekatkan pada mereka,  yang mempengaruhi perilaku dan pola asuh mereka terhadap anak-anak mereka

(https://www.google.co.id/amp/s/diaryparenting.wordpress.com/2017/06/02/materi-pokok2-fitrah-orangtua-keayahbundaan/amp/).

Fitrah ayah bunda
1. Fitrah sebagai manusia biasa yang punya kebutuhan, kelebihan, kelemahan, kegembiraan, keletihan, emosi, dan sebagainya
Dalam pendidikan anak perlu disadari bahwa : ayahbunda juga manusia, bukan robot parenting.Dalam menyikapi berbagai tantangan, kondisinya tidak selalu ideal,  sehingga diperlukan toleransi.
2. Fitrah sebagai laki-laki dan perempuan yang berwujud dalam maskulinitas dan feminitas
Dalam pengasuhan dan pendidikannya ayah dan bunda harus berbasis pada karakternya sebagai laki-laki dan perempuan.
3. Fitrah sebagai orang tua bagi anak-anaknya, yang memiliki hak, kewenangan dan kewajiban atas anak
Mereka bukan hanya pengasuh dan pelayan, tapi juga pemimpin dan pengelola.


Berikut cara membangkitkan fitrah seksualitas di usia pra latih (0-2 tahun dan 3-6 tahun)
Kelekatan di usia 0-2 tahun dilakukan pada saat menyusui. Aktivitas menyusui yang tidak disambi nonton TV,  bermain handphone. Anak ditatap, diajak ngobrol, dielus merupakan upaya meningkatkan kelekatan.
Bermain, bernyanyi dan bercerita (3B) merupakan cara untuk melekatkan anak dengan ayah dan bunda. Bermain peran (role play) dapat dilakukan  ayah bunda.

Dengan 3B ayah bunda dapat melakukan :
1. Mengajarkan anak nama bagian tubuh. Seiring usia dapat dijelaskan fungsi dan cara menjaganya.
2. Sejak usia 9 bulan, ajarkan bahwa anak memiliki tubuh yang spesial. Ajarkan menggunakan nama yang tepat untuk bagian tubuh tanpa rasa tabu. Seperti mengatakan kemaluan laki-laki dengan sebutan burung.
3. Merawat rasa malunya ketika bagian tubuhnya terlihat oleh orang lain.
4. Untuk anak yang sudah bisa berkomunikasi, jelaskan lebih detail menggunakan bahasa ilmiah lalu tetap ikat dengan istilah kitab suci.
5. Ajari anak untuk mempercayai perasaannya.
6. Ajari anak untuk mampu berkata tidak, enggak mau, atau jangan begitu.

https://youtu.be/oNZZ1ED9vuEaaaaa

Anak sudah ditunjukan seksualitasnya. Seperti anak perempuan yang mulai menyukai menggunakan kerudung, begitu juga laki-laki. Mempergunakan pakaian yang menunjukan jika anak itu laki-laki.

Toileting, jika berada di pusat perbelanjaan, tidak jarang saya melihat anak laki-laki usia >3 tahun berada di kamar mandi perempuan, begitupun sebaliknya. Terlihat sepele, bahkan tidak jarang orang tua memberika toleransi akan hal ini. Tanpa sadar orang tua memberika peluang anak untuk melihat 'pemandangan' yang semestinya tidak dilihat.

Dengan terpenuhinya fitrah seksualitas, diharapkan kejahatan fedofilia dapat dihindari.

Sumber :
Buku Fitrah Based Education ver 2.5, Harry Santosa

https://m.facebook.com/yayasankitadanbuahhati/posts/1676768335683678


https://www.google.co.id/amp/s/diaryparenting.wordpress.com/2017/06/02/materi-pokok2-fitrah-orangtua-keayahbundaan/amp/

#Tantangan10Hari
#Level11
#KuliahBunsayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak

0 komentar:

Posting Komentar

.

 
Serba Serbi Coretan Faza Gamsahamnida Blogger Template