Rabu, 16 September 2015

Parenthing Part 1

Saya adalah ibu muda yang masih harus banyak belajar mengenai ilmu tentang mengasuh, mendidik dan membimbing anak dengan benar dan tepat atau biasa disebut dengan parenthing.
Baru saja saya membaca postingan di grup fb, intinya tetang kerjaan rumah yang seabrek, anak yang ingin selalu nempel dengan Bundanya, dan kesabaran.
 
Ada suatu kondisi dimana anak lagi gak nurut atau rewel atau ingin selalu nempel dengan Bundanya sedangkan kerjaan rumah lagi ngantri untuk diberesin, rumah berantakan, belum masak, dll...
Kepala rasanya mau pecah dan apabila gak bisa ngontrol emosi maka Booooommmm,, meledaklah emosi mendarat ke anak tersebut.
Alhasil, bentak, melototin, teriakin anak dll.
Astaghfirullah...
 
Berdasarkan informasi yang saya peroleh :
Bila pada saat berlangsungnya bentakan, maka 1 milyar otak anak akan mengalami kerusakan, maka apakah yang terjadi apabila anak sering mendengar suara bentakan dari orangtuanya?
Dampak jangka panjang membentak anak :
1. Anak akan menjadi minder dan takut mencoba hal-hal baru.
2. Anak tumbuh menjadi pribadi yang peragu dan tidak percaya diri
3. Anak akan memiliki sifat pemarah dan egois
4. Anak cenderung memiliki sifat menantang, keras kepala dan suka membantah nasehat orangtua.
5. Anak akan memiliki pribadi yang tertutup
6. Anak cenderung apatis, dan tidak peduli terhadap lingkungan
 
Sebelum membentak anak, ingatlah, bahwa anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru setiap serpihan kata-kata yang kita teriakan di benaknya. Ingatlah, kepribadian anak di masa depan adalah hasil bentukan kita di masa sekarang
 
Tentu kita tidak mau terjadi hal2 tersebut pada anak kita.
Apa yang harus kita lakukan?
Berikut kutipan saran dan masukan dari jawaban2 ibu2 di grup yang barusan saya baca, teoritis tapi applicable. Kutipan saran dan masukan ini sekaligus menjadi reminder buat saya dalam mengasuh, mendidik, dan membimbing anak:)
1. Setiap mau marah, TARIK NAFAS DALAM2, banyak2 baca Istighfar, ajak si anak ngomong pelan2
Contoh :
Bunda minta tolong sama Adek bantu Bunda ya
Adek main dulu bentar
Bunda mau ngerjain ini itu
 
2. Ngerjain kerjaan rumah sambil becanda sama si anak dan kasih mainan untuk si anak biar terhibur
 
3. Ngerjain kerjaan rumah sambil si anak mainan dengan apa yang kita kerja'in
Misal :
Nyuci baju --> taruh cucian kering di ember, biarkan main air (tentu dengan pengawasan).
Si anak taunya main sama Bundanya
Masak --> selama tidak membuat bahaya, kasih si anak sayur buat dimainin
 
Jika si anak tidak bisa ditinggal alias selalu nempel sama Bundanya, BIARKAN RUMAH BERANTAKAN, BELI MAKAN DI LUAR. yang penting anak aman, aman dalam artian gak kena bentakan).
Segera kerjakan kerjaan rumah saat si anak lagi tidur :) karena prioritas seorang Ibu adalah anaknya!
Bangun lebih pagi dan tidur lebih malam.
Capek pasti tapi puas rasanya kalo liat rumah rapi, anak keurus, kerjaan beres :) dan Insya ALLAH berpahala
Coba direnungin : pas pertama tau hamil, senengggg banget punya anak kan? Kenapa setelah keluar malah disepele'in?
Nikmatilah peran kita sebagai ibu dari anak2 kita karena gak semua wanita bisa menjadi ibu
Peran Suami juga sangat diperlukan untuk membantu sedikit kerjaan rumah. Koordinasi dengan Suami. Suami pasti akan mengerti dan membantu kita :)
 
Semoga bermanfaat ^^

Selasa, 15 September 2015

Be a Working Mom

Pada tanggal 16 Desember 2015, saya menjadi seorang Ibu.
Ya...Ibu dari putri saya, Maryam.
Galau pun datang, saat saya harus masuk kerja lagi setelah cuti selama 3 bulan.
Berat rasanya ninggalin anak selama 8-10 jam, huft.
Ingin rasanya bisa maen bareng full day bersama Maryam.
Ingin berhenti, ya, ingin berhenti kerja.
Tapi orang2 disekitar selalu bilang, "g syg kl berhenti",, "udah susah2 keterima kerja kq berhenti".. "di luar sana byk yg cari2 kerja ingin kerja di Perusahaan x lo" dan bla...bla..bla...

Yaaaa, sampai saat ini saya masih galau.
Tapi apa daya, keadaan mengharuskan saya harus kerja krn Adik msh hrs menimba ilmu dan ada kebutuhan lain2 yg harus dipenuhi dengan saya bekerja.
Kenyataan tak semudah seperti yang saya inginkan karena untuk saat ini saya harus tetap menjadi working mom.

Saya harus kuat demi ini semua dan demi masa depan Maryam.
Kuat tanpa harus mellow saat akan berangkat kerja.
Kuat tanpa harus mengeluh.
Iya,, saya harus kuat.

Saya harus istiqomah untuk menjalani gelar menjadi working Mom.
Semangat buat saya dan tentunya buat Maryam juga.
Maryam pinter ya dirumah, kalo Bunda pulang kerja, kita main lagi, love u Maryam :*


Pelangi di Keluarga Kami

LDR maupun LDM layaknya sama...
Yaitu sama-sama hubungan jarak jauh...
Namun, bedanya LDM lebih berat daripada LDR...
Selama masih pacaran, saya dan Suami merasa biasa saja...
Tapiiiiiiiiiii setelah menikah tanggal 29 Juni 2013, kami merasa LDM sungguh sangat menyesakkan, sudah berkeluarga tapi hidup sendiri-sendiri di kota yang berbeda... Jakarta-Cirebon.. Hufhhhhh...
Tahun 2014, kami mempunyai ide untuk saya mengajukan mutasi ke Cirebon.
Usaha demi usaha telah saya lakukan.
Dan semua gagal.
Saya harus tetap di Jakarta alias tidak diberi ijin untuk mutasi ke Cirebon.
Rasa down, putus asa menghinggapi saya.
Alhamdulillah saya punya Suami yang selalu menguatkan saya, menghibur saya bahkan Suami membawakan makanan kesukaan saya, yes mr crab, demi untuk menghibur saya.
Berat kepiting gak tanggung2, gede banget.

Terima kasih Ya ALLAH, karena telah memberikan Suami yang baiiiiikkkk sekali.
Hari demi hari saya jalani, dengan kekecewaan karena tidak bisa mutasi ke Cirebon artinya kami harus tetap LDM.
Pasrah dan sangat pasrah.
Dalam hati berdoa, semoga ALLAH SWT segera mengijabahi kami untuk bisa bersama tinggal satu kota, tiap hari bertemu layaknya keluarga lainnya.
Sekitar bulan Juni 2015, Suami saya memberikan kabar bahwa ada tawaran Suami pindah ke Jakarta.
Alhamdulillah, senang dan sangat senang sekali, kami bisa tinggal bersama dalam satu kota, setiap hari bersama. Mimpi menjadi kenyataan. Terima kasih Ya ALLAH.
Ternyata ini cerita di balik semua kegagalan saya meminta untuk mutasi Cirebon.
Alhamdulillah.
Kami bisa bersama tiap hari.
Horeeeee, saya bisa membuat bekal makan siang untuk Suami...
Horeeee, Maryam bisa bobo bertiga bareng Ayah Bundanya..
Hepppyyyyy n very hepppyyyyyy

Senin, 14 September 2015

Our Lovely Daughter

Udah lama gak nulis blog jadi kangen juga pengen coret2 lagi disini.
Kali ini judulnya "Our Lovely Daughter"
Yes, tanggal 16 Desember 2014, tepat pukul 12.15 telah lahir putri kami tercinta. Lahir dengan berat 3.6 kg. Sehat Walafiat...
Rasa haru, senang, bahagia...
Alhamdulillah, ALLAH SWT telah mengaruniai kami seorang anak untuk memberikan kesejukan di kedua mata kami, penghibur kami, penentram hati, pencair kelelahan, dan bahan bakar penyemangat hidup kami.
Nama putri kami adalah Maryam.
Dengan harapan putri kami kelak menjadi ahli ibadah dan pandai menjaga kesucian diri seperti Siti Maryam.. Aamiin Ya Robbal Aalamiin.
 
Serba Serbi Coretan Faza Gamsahamnida Blogger Template