Yaitu sama-sama hubungan jarak jauh...
Namun, bedanya LDM lebih berat daripada LDR...
Selama masih pacaran, saya dan Suami merasa biasa saja...
Tapiiiiiiiiiii setelah menikah tanggal 29 Juni 2013, kami merasa LDM sungguh sangat menyesakkan, sudah berkeluarga tapi hidup sendiri-sendiri di kota yang berbeda... Jakarta-Cirebon.. Hufhhhhh...
Tahun 2014, kami mempunyai ide untuk saya mengajukan mutasi ke Cirebon.
Usaha demi usaha telah saya lakukan.
Dan semua gagal.
Saya harus tetap di Jakarta alias tidak diberi ijin untuk mutasi ke Cirebon.
Rasa down, putus asa menghinggapi saya.
Alhamdulillah saya punya Suami yang selalu menguatkan saya, menghibur saya bahkan Suami membawakan makanan kesukaan saya, yes mr crab, demi untuk menghibur saya.
Berat kepiting gak tanggung2, gede banget.
Terima kasih Ya ALLAH, karena telah memberikan Suami yang baiiiiikkkk sekali.
Hari demi hari saya jalani, dengan kekecewaan karena tidak bisa mutasi ke Cirebon artinya kami harus tetap LDM.
Pasrah dan sangat pasrah.
Dalam hati berdoa, semoga ALLAH SWT segera mengijabahi kami untuk bisa bersama tinggal satu kota, tiap hari bertemu layaknya keluarga lainnya.
Sekitar bulan Juni 2015, Suami saya memberikan kabar bahwa ada tawaran Suami pindah ke Jakarta.
Alhamdulillah, senang dan sangat senang sekali, kami bisa tinggal bersama dalam satu kota, setiap hari bersama. Mimpi menjadi kenyataan. Terima kasih Ya ALLAH.
Ternyata ini cerita di balik semua kegagalan saya meminta untuk mutasi Cirebon.
Alhamdulillah.
Kami bisa bersama tiap hari.
Horeeeee, saya bisa membuat bekal makan siang untuk Suami...
Horeeee, Maryam bisa bobo bertiga bareng Ayah Bundanya..
Hepppyyyyy n very hepppyyyyyy
Tahun 2014, kami mempunyai ide untuk saya mengajukan mutasi ke Cirebon.
Usaha demi usaha telah saya lakukan.
Dan semua gagal.
Saya harus tetap di Jakarta alias tidak diberi ijin untuk mutasi ke Cirebon.
Rasa down, putus asa menghinggapi saya.
Alhamdulillah saya punya Suami yang selalu menguatkan saya, menghibur saya bahkan Suami membawakan makanan kesukaan saya, yes mr crab, demi untuk menghibur saya.
Berat kepiting gak tanggung2, gede banget.
Terima kasih Ya ALLAH, karena telah memberikan Suami yang baiiiiikkkk sekali.
Hari demi hari saya jalani, dengan kekecewaan karena tidak bisa mutasi ke Cirebon artinya kami harus tetap LDM.
Pasrah dan sangat pasrah.
Dalam hati berdoa, semoga ALLAH SWT segera mengijabahi kami untuk bisa bersama tinggal satu kota, tiap hari bertemu layaknya keluarga lainnya.
Sekitar bulan Juni 2015, Suami saya memberikan kabar bahwa ada tawaran Suami pindah ke Jakarta.
Alhamdulillah, senang dan sangat senang sekali, kami bisa tinggal bersama dalam satu kota, setiap hari bersama. Mimpi menjadi kenyataan. Terima kasih Ya ALLAH.
Ternyata ini cerita di balik semua kegagalan saya meminta untuk mutasi Cirebon.
Alhamdulillah.
Kami bisa bersama tiap hari.
Horeeeee, saya bisa membuat bekal makan siang untuk Suami...
Horeeee, Maryam bisa bobo bertiga bareng Ayah Bundanya..
Hepppyyyyy n very hepppyyyyyy
0 komentar:
Posting Komentar